Sabtu, 17 Mei 2014

Tragedi Tambun dan (kemungkinan) Kebohongannya

Seluruh masyarakat Surabaya,  dan mungkin Indonesia.
Ato mungkin seluruh Dunia pasti masih segar ingetannya tentang : "Tragedi Tambun"
Karena memang tragedi ini sangat miris dan menyedihkan.

Belum tau Tambun?
Tambun itu singkatan dari Taman Bungkul hahaha
Taman yang ada pas di tengah kota Surabaya. Taman yg sdh jadi ikon Kota Surabaya.
Taman yg beberapa kali dapet penghargaan skala int'l.

Dan sekitar 1 minggu yg lalu,, tragedi itu terjadi.

"Taman Bungkul yang sudah direvitalisasi oleh Pemkot Surabaya dari (sekitar) tahun 2003, rusak parah hanya dalam waktu 15 menit"

Tanaman di median jalan sepanjang 1 km rusak parah.
Tanaman2 di Taman Bungkul bagian depan jg rusak dan rata.
Suasana Car Free Day yg tiap minggu diadakan di Jalan Raya Darmo (Jalan protokol dpn Taman Bungkul) yang biasanya ceria uda jadi serem gara2 lautan manusia yg banyak banget.
Penyebabnya cuma 1 :  Orang-orang pada berebut ice cream (orang surabaya bilangnya es grem) yang dibagikan gratis sama W*lls. rata2 ice cream itu harganya cm 3 ribuan.

Kronologis lengkap banyak di berita kok. Ini salah satunya :

Terlepas dari salah siapa, warga yang terlampau beringas ato penyelenggara yang teledor.
Ada beberapa hal yg jadi sorotan saya :
1. Unil**er selaku produsen W*lls bilang kalo pihaknya gak tau apa2. Karena sdh melimpahkan teknis acara ke EO di Surabaya
2. Kata Unil**er, pihak EO bilang kalo perijinan sudah beres dan acara bisa dilaksanakan
3. Dari pihak pemkot dan kepolisian bilang kalo kegiatan itu ilegal dan gak ada ijinnya

Terkesan saling lempar bola tanggung jawab kan?

Nah, saya dpt info dari sumber yang (lumayan) terpercaya, ada beberapa fakta yang gak di blow up ke media sampai sejauh ini (udah berasa detektif profesional banget ini hehe).
1. EO yang dimaksud Unil**er itu namanya S*nj*ya. EO yang ada di 3 kota (Jakarta, Surabaya, Bandung). dan memang EO ini rekananya Unil**er. Untuk di kawasan Jatim, emang EO ini yang dipercaya sama Unil**er untuk penyelenggaran promotion event (kalo yang ini saya tau bener, karena pernah bersinggungan sama EO ini)

2. Unil**er bilang semuanya dilimpahkan ke EO. Mulai pemilihan lokasi, perijinan dll nya. Padahal dari pihak Unil**er sendiri yg pgn tempatnya di tambun. Karena tau tambun itu tempat yg pasti rame. Jadi bisa minimasi biaya promosi event yang niatannya mau dibuat pemecahan rekor MURI juga

3. Pihak EO uda bilang klo perijinan buat event besar di tambun agak seret, tapi Unil**er masih pgn tempatnya di tambun

4. Ada kabar yg bilang kalo akhirnya EO dpt ijin dari pemkot. Tapi gak tau ijinnya ini resmi ato enggak (cuma sebatas uang pelicin supaya dijinin tanpa ada ijin resmi). Indikasi ini muncul stelah pihak pemkot secara tegas bilang g ada ijin, padahal pihak EO merasa uda dpt ijin (nah lo)

5. Katanya juga, pihak Unil**er sdh membayar sebagian ganti rugi. Tapi tuntutan pemkot ke pihak Unil**er blm dicabut

6. Petinggi EO di Surabaya ini kabarnya sekarang jadi tersangk atau saksi kuat yg bisa mengarah ke tersangka gitulah.


Dari beberapa poin di atas, terlihatnya sih pihak Unil**er terkesan cuci tangan banget.
Walaupun pada akhirnya tetap membayar kerugian materiil kerusakan Taman Bungkul sesuai janjinya.
Silahkan dinilai sendiri apa yg sebenarnya terjadi gara2 peristiwa ini.
Apakah memang masyarakat Surabaya yang salah??
Mereka bilang cinta Surabaya. Cinta ikon Surabaya. Cinta Taman Bungkul. Bangga akan Taman Bungkul.
Tapi gara2 es krim harga 3000an, jadi lupa sama omongan2 mereka dan secara sadar ataupun g sadar jadi merusak Taman Bungkul.
Ataukah pihak EO?
Atau pihak produsen produk?
Atau malah pihak pemkot yang ada indikasi ke arah gratifikasi???
Jujur saya juga gak bisa memastikan.
Semuanya masih dugaan.

Saya mau publish tulisan ini juga agak takut.
Takut kena UU elektronik ato mungkin pencemaran nama baik :(
ya semoga semua bisa ambil hikmah dari Tragedi Tambun itu.
Kalo memang sayang dan bangga, kita juga kudu bisa merawat dan mempertahankannya.
Bener kan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar