Sabtu, 29 Maret 2014

Penumpang dan Sopir Bus

"Segala sesuatunya bakal kelihatan mudah kalo dianalogikan"

Itu kata-kata yang sering saya ucapkan ke orang lain yang hobi menganalogikan sesuatu.
Itu suatu kalimat sarkasme juga sih sebenarnya, karena memang  sgala sesuatunya bakal terlihat mudah kalo dianalogikan.
Dan saya bkn orang yg suka beranalogi.
Contoh kalimat analogi pembangkit semangat yang membuat hidup jadi simpel banget :

"Hidup itu kayak sepeda fixie. Untuk menyeimbangkan sepeda, jauh lebih mudah kalo km terus mengayuh maju ke depan daripada km berusaha untuk mundur atau diam di tempat" (btw ini analogi yang saya buat sndiri haha)

Hidup jadi kerasa mudah banget kan kalo diliat dari analogi itu??
Hidup itu emang susah dan penuh cobaan. Tapi cara paling mudah ngelewatin itu semua adalah you must go on. Maju aja terus. Jangan merenungi masa lalu atau diam di tempat tnp melakukan apa2, mungkin kurang lebih gitu arti analogi tersebut.

Dan saya mau share tentang analogi baru yang saya pkirin secara tiba2.

Cowok dan cewek itu dua entitas yang sangat berbeda dari segi apapun. Dan saya menganalogikan cowok itu kyk sopir bus dan cewek itu sebagai penumpang bus.
Kalo dari sudut pandang penumpang bus (cewek) :
"Kita selalu naik bus yg sama tiap hari. Itu membuat kita gak pernah tahu dunia luar. Makanya jika kita naik bus yang lain, bahkan walau kita salah rute, syukurilah. Karena kesalahan itu akan membuat kita tahu dunia luar"

Kalo dari sudut pandang sopir bus (cowok) :
Kita selalu mengendarai kendaraan yang sama setiap hari dengan penumpang yang mayoritas sama setiap harinya. Oleh karenanya, jika ada penumpang baru yang naik ke bus kita, walaupun dia ternyata salah rute. Hal tersebut sangat berkenang untuk kita. Karena dia telah memberikan suatu penyegaran di tengah2 hal yg rutin"

Maknanya apa dari analogi di atas??
silahkan dimaknai sendiri :)

Jumat, 28 Maret 2014

Jika Setiap Bohong Akan Dihitung Dosa Tanpa Terkecuali (2)

Menyambung tulisan saya sebelumnya yang uda basi banget (maklum ya, lagi ngerjain tugas yang menentukan masa depan. Re: Skripsi)

Teman sekosan saya, sebut saja Pocong, bilang kalo semua bohong itu dihitung dosa tanpa terkecuali, maka orang yang paling berdosa di dunia adalah Ibu/Mama/Mami kita.

Hbs dengerin pernyataan Pocong itu, ya saya heran2 aja dan melakukan pembantahan.
Gimana caranya orang yang ngelahirin kita, yang membuat proses regenerasi manusia bisa bertahan sampai sekarang, seseorang yang kasihnya kepada anaknya selalu kekal, malah di judge sebagai orang yang paling berdosa sedunia??

Si Pocong berkata :
"Arek iki loh, gak paham-paham. Justru gara-gara itu dia jadi orang paling berdosa di dunia. Coba inget2en semua kelakuan mamamu"

  • Waktu kamu sakit, mamamu nungguin kamu terus. Standby jagain kamu kalau2 kamu btuh sesuatu. Saat kamu bilang : "Mama istirahat aja. Nanti capek". Mamamu pasti jawab "Gak capek kok. Mama udah tdr tadi, udah kamu istirahat aja.Mama jagain terus kok". Padahal jelas2 mamamu bohong, daritadi dia nungguin kamu dan belum istirahat tapi karena cuma pgn mastiin kamu baik2 aja, beliau rela menahan capek buat sekedar jaga kamu
  • Waktu kamu pulang dari sekolah ato kampus dan dalam kondisi laper, ternyata di rumah nasi dan lauknya tinggal sedikit dan cuma cukup buat porsi makanmu. Pasti kamu bilang : "Ma, kok makanannya tinggal sedikit??aku belum makan ini". Dan pasti mamamu jawab : "Udah, makan aja nak.Tadi mama belum sempet masak gara2 ada keperluan. Mama udah makan kok". Padahal jelas2 mamamu bohong lagi, beliau juga belum makan dan sengaja gak makan supaya kamu bisa makan. Beliau rela nahan laparnya supaya kamu gak kelaparan dan gak bakal jatuh sakit lagi.
  • Waktu uang jajanmu habis dan kamu lagi butuh uang buat keperluan yg sebenarnya gak terlalu urgent. Pasti kamu bilang : "Ma, minta uang ya? Aku butuh buat print tugas, bla, bla, bla, bla". Dan pasti mamamu jawab : "Oh iya nak.Ini mama ada uang kok. Buat kamu aja. Dipake yang bener ya?". Padahal jelas2 mamamu bohong lagi dan lagi, dia ada keperluan juga yang mungkin kamu sendiri gak tahu apa keperluannya karena kamu terlalu cuek sama beliau. Tapi beliau rela mengundur keperluannya itu untuk keperluanmu yang gak seberapa urgent yang dilapisi dengan kebohongan.
Saya langsung bengong2 aja dengar penjelasannya si Pocong dan jadi terharu sih.
Saya bersyukur dan berdoa dalam hati semoga saya gak terlalu sering membuat mama saya bohong sama saya.

Makanya, gak ada salahnya kan kalo kamu berusaha buat mamamu gak bohong?
Caranya gampang kok. Tiap pagi salam dan cium tangan beliau. Cium pipi dan kening beliau. Dan bilang dengan suara yg jelas "Aku sayang sama mama. Mama baik2 ya."
Dan pasti mamamu jawab "Mama juga sayang sama kamu. Mama selalu doain kamu. Semoga kamu jd anak yg sholeh/ah dan berbakti sama orang tua. Kamu jaga diri ya".

See???
Itu pernyataan yang jelas2 bukan suatu kebohongan.
Karena mama selalu sayang sama kita dan selalu doa buat kita apapun kondisi kita dan apapun kondisi beliau.

Sabtu, 15 Maret 2014

Jika Setiap Bohong Akan DIhitung Dosa Tanpa Terkecuali (1)

Saya ini gak bisa bicara bijak karena memang saya belum menjadi orang yang bijak.
Saya ini juga gak bisa bicara manis dan berwibawa karena memang saya merupakan orang yang apa adanya.

Pembelajaran ini saya dapat dari seorang teman satu kosan dan satu angkatan kuliah saya yang namanya Andre T. Nugroho, tapi entah kenapa jadi punya nickname POCONG.
dan nama Pocong yang satu ini bahkan sudah ada sebelum si Pocongggg terkenal hehe.

Waktu itu malam hari, saya lupa hari apa.
Kita sedang jadi 2 pemuda pengangguran yang menghabiskan waktu dengan main gitar dan karaoke kamar (Si Pocong jago main gitar dan saya lumayan jago nyanyi lah :p)

Entah lagi ngobrolin apa, tiba2 terjadi percakapan yang kurang lebih kayak gini lah :

S = Saya
P = Pocong

S : Cong, dadi uwong iku gak oleh mbijukan. Gak barokah uripmu ngkok (Cong, jadi orang gak boleh suka bohong. Hidupmu nanti gak barokah)
P : Arek iki loh. Yakin ta ambek pendapatmu iku? (Yakin sama pendapatmu?)
S : Yo iyolah. Ilingo ajaran agama kene. Bohong iku duso. (Ya iyalah. Ingat sama ajaran agamanya kita. Bohong itu dosa)
P : Yowes2. Misal semua bohong iku diitung duso, awakmu ngerti gak sopo manusia paling duso sak dunia? (Oke2. Misal semua bohong dhitung dosa, kamu tau siapa manusia paling berdosa sedunia?)
S : Yo awakmu iku!! (Ya kamu!)
P : Arek iki loh. Ngerti gak? 
S : Haahaha. Sopo emange?
P : Ibu'e kene lah. (Ibu kita lah)
S : hah???????

Sori banget kalo obrolan kita random banget haha.
Kebiasaan kita emang kita kayak gitu.
Kita melakukan percakapan itu dalam kondisi sambil ketawa dan sok2an. Kalo kata orang Suroboyoan, sambil gaya neges lah.

Ya, dari obrolan itu si Pocong bilang orang paling berdosa sedunia kalo dosa dihitung semua itu ya Ibu/Mama/Mami kita.
Kenapa??
...................

Selasa, 11 Maret 2014

Sistem Politik Indonesia(ku Tercinta)

Saya ini bukan mahasiswa yang senang dengan politik, baik itu politik nasional, internasional maupun politik kampus.
Karena menurut saya, politik itu kotor banget. Abu-abu banget yang mana lawan dan yang mana kawan.
Dan jujur, politik itu menunjukkan wajahnya yang sangat munafik.

Kenapa saya nulis dengan topik kayak gini?
Karena saya jengah.
Iya.Saya jengah.Bosen dan muak setiap kali di jalan melihat banner2 wajah orang yang sangat asing buat saya dengan background warna yang berbeda-beda (yang menandakan mereka dari parpol yang berbeda pula).







Indonesia ini menganut SISTEM POLITIK MULTIPARTAI BERBATAS.
MULTIPARTAI karena partai di Indonesia ini banyak sekali. Kalo setau saya, jaman orde lama itu lebih dari 100 partai ikut pemilu legislatif. Saya gak tau apakah sistem pemilihannya sama kayak sekarang, yang jelas gak bisa bayangin aja harus milih caleg dari 100 lebih partai. Kertas suaranya segede spanduk demo paleng.
Terus jaman Pak Harto, baru ditekan jadi sistem partai terbatas. Karena cuma ada 3 partai kalo gak salah, PDI, Golkar sama PPP.
Dan sekarang baca2 katanya ada sekitar 15 an partai yang sudah pasti ikut pemilu legislatif.
Banyak banget parpol di Indonesia. Sehingga kepentingan yang mau dibawa pun banyaaak bgt. Dan berbeda2 di tiap parpolnya.
Kenapa bs banyak?karena syarat pembentukan parpolnya aja gampang banget!!
Tinggal masalah berani ato gak buat parpol baru??

BERBATAS karena parpol tersebut harus punya minimal 2,5% suara di daerah supaya ada perwakilan di DPR ataupun DPRD.
Misal nih, di daerah X itu terdiri dari 500.000 DPT, berarti parpol harus dapetin minimal 12.500 DPT. itu jumlah yang besar loh.
Makanya banyak banget banner yang memajang foto2 Wakil parpol nya (saya gak bilang wakil rakyat ya, tapi wakil parpol) supaya orang2 tau dan akhirnya milih caleg yang minimal mereka taulah wajahnya gimana.

Dengan banyaknya parpol, akhirnya bisa aja kepentingan parpolnya yang didahulukan daripda kepentingan bersama.
Pernah ada contoh nyata di daerah saya. Wakil walikota nya itu dari parpol yang dominan warna merah dengan simbol binatang matador.
Dia wakil walikota yang diangkat oleh Mendagri sehingga SEHARUSNYA taat sama instruksi Mendagri. Akhirnya saatr polemik kenaikan BBM jadi 6500 kemarin, dia menanggalkan status wakil walikota dan ikut demonstrasi di jalan di depan kantornya sendiri!!! dengan alasan "Karena saya kader partai xxxx, maka saya harus mengedepankan ideologi dan visi partai yang memang oposisi".
Akhirnya setelah fenomena tersebut reda, beliau bikin fenomena lagi dengan mengundurkan diri dari jabatannya dengan dalih akan mencalonkan diri menjadi Gubernur. Waktu diwawancara, dia menjawab "Iya memang saya akan mencalonkan diri menjadi gubernur dikarenakan konsolidasi dari partai saya".
Akhirnya beliau kalah dan sekarang saya lihat banner beliau LAGI sebagai CALON ANGGOTA DPR RI.
Mau ngmg apalagi beliau?disuruh partainya lagi?
Padahal dengan kejadian mundurnya dia dari Wakil walikota, membuat masalah yang berkepanjangan di jabatannya sekarang. Semua warga Kota Pahlawan, Surabaya, pasti tahu dan paham banget masalah ini.

Ini yang saya sebut, benarkah kepentingan golongan dan parpolnya sendiri akan terus diagung2kan dibandingkan kepentingan masyarakat luas?????

Jengah banget dengan hal2 seperti itu.
Banner yang merusak pohon2 kota. Mengurangi lahan pedestrian dan trotoar.
Merusak pemandangan kota dan jalur hijau.
Politik itu kotor.
Saya bukan orang yang menekuni politik atau suka politik.
Saya juga gak tahu bagaimana sistem politik yang paling bagus dan sesuai untuk Indonesia.
Saya cuma berandai, gimana kalo di Indonesia itu cuma ada 2-4 partai sehingga konflik2 multipartai seperti yang terjadi sekarang itu bisa diminimalisir?apakah mungkin???
Tapi mau diapakan pun, ya kita harus terima.
Kita harus terima kalo ya begini ini Sistem Politik Indonesia(ku Tercinta)....